Translate

Senin, 19 Mei 2014

Türkçe Öğrenmek - Belajar Bahasa Turki

Merhaba!

ehm.
Akhirnya nulis lagi setelah hibernasi selama musim dingin. Sebetulnya saya menyesal sekali kenapa saya tidak menulis selama ini. Padahal kalau sekiranya ada 5 atau 6 acara yang harusnya bisa saya tulis dan bagi disini.
Ama, neyse.. Yasudahlah..

Kali ini saya akan tulis tentang kegiatan pokok yang saya jalani kira-kira sudah 8 bulan ini, belajar bahasa Turki. Sebelumnya saya beri tahukan, kepada yang belum tahu, beasiswa yang saya dapat ini mencakup 1 tahun belajar bahasa Turki, nama programnya adalah Tömer.
Jadi Tömer ini adalah program belajar bahasa Turki khusus untuk foreigner. Peserta beasiswa yang baru saja diterima langsung masuk ke Tömer, dan baru tahun depannya masuk ke universitas. Di Turki, tidak semua universitas punya program Tömer sehingga ada beberapa murid yang harus tinggal di kota lain untuk belajar bahasa Turki lalu baru kembali ke kota universitasnya setelah belajar bahasa Turki, dan tentunya setelah lulus. Tetapi, syukur sekali di kota sekecil Zonguldak universitasnya punya program Tömer yang artinya saya tidak perlu pergi ke kota lain dan bisa langsung beradaptasi (menghibur diri :p).

Pertama masuk Tömer kira-kira minggu kedua bulan Oktober, ketika sebetunya kursus sudah dimulai sejak seminggu sebelumnya. Musim gugur baru dimulai. 8.20 saya datang ke kelas, tidak ada siapa pun waktu itu. Kelas dimulai pukul 8.30 dan berakhir pukul 15.00 setiap harinya, tapi sekitar 8.45 beberapa belas laki-laki, 2 diantaranya hitam, baru datang dan 2 perempuan yang sekarang menjadi teman dekat saya juga baru datang waktu itu. Beberapa menit kemudian, seorang wanita mungil, berpakaian trendy layaknya murid, datang ke kelas. Yang membedakan adalah Ia membawa map, spidol, dan penghapus papan. Ferhan Hoca (hoca: guru; baca: Hoja).Minggu pertama, rata-rata dari kami tidak tahu bahasa Turki sama sekali. Sebulan pertama, saya masih ingat sekali, ketika seorang Turk bicara, yang saya bisa tangkap 0-10% paling banyak, artinya tidak cukup sama sekali. Ferhan Hoca mengajari kami dengan sabar, kalau dilihat dari luar mungkin kita seperti anak TK yang belajar nama hewan, warna, barang-barang. Ferhan Hoca mengajari kami mulai dari Merhaba (Halo) dan seterusnya sampai kami sampai di level orta (medium).

Di Tömer, mulai dari awal sampai lulus ada 5 atau 6 level, A1 A2 (A3) B1 B2 C1. Tiap level dipelajari 1,5 - 2 bulan. Saya masih ingat ujian pertama saya, level A1. Seperti layaknya bahasa Inggris, di dalam ujian ada tes menulis, grammar, listening, pemahaman, dan berbicara. Semua ujian saya lalui dengan cukup baik, sedikit kendala di listening tapi tak seberapa. Sampailah pada tes speaking. Di tes speaking kamu dipanggil satu per satu ke kelas, dimana dikelas itu terdapat Ferhan Hoca dan 1 lagi Gulbanu Hoca. Gulbanu hoca ini adalah tokoh antagonis di cerita ini. Seperti yang kita tau, apa sih yang bisa harapkan dari anak yang barusan kenal sama bahasa Turki selama 2 bulan dan ditanyai macam-macam. Of course nothing. Ketika saya ditanyai waktu tes ini, saya ditanya tentang apa yang saya lakukan di waktu senggang. Banyak yang ingin saya jelaskan tapi waktu itu kosakata saya tidak terlalu banyak  sangat sedikit. Dan Gulbanu Hoca berharap sangat banyak dari kami.

Saya ingat juga waktu itu kita berada di level pertengahan. 5 bulan saya tinggal disini dan saya rasa saya tidak mengalami kemajuan. Saya melihat teman kelas yang mayoritas berasal dari Afghanistan mereka dapat paham dengan mudah karena kata-kata yang mereka punya kebanyakan sama dan pola bahasa mereka pun mirip. Begitu juga dengan teman-teman yang berasal dari negara di sekitar Turki. Sedangkan saya berasal dari Indonesia yang sama sekali tidak punya kemiripan dalam tata bahasa. Kalau sudah begini biasa ya saya hanya meratapi keadaan :p. Sempat saya berpikir kenapa saya tidak sekolah di negara yang dekat dengan Indonesia saja siapa tau pola bahasanya dekat sehingga lebih mudah untuk mempelajari bahasanya. Tapi lalu saya berpikir, sebelum saya pun ada orang Indonesia yang bisa jago bahasa Turki, kenapa saya ngga bisa?

Satu hal yang saya perhatikan ketika belajar bahasa Turki adalah saya lupa sama sekali bahasa jawa halus (krama inggil), saya mulai lupa bahasa inggris (saya mencoba untuk tidak), dan saya mulai lupa sebagian kata-kata bahasa Indonesia. Iya, se-campur aduk itu. Misalkan diatas Anda bisa menemukan kalimat yang ganjil, itulah sebagian tandanya. Dan ketika saya ingin mengatakan sesuatu kata yg sudah lama tidak dipakai saya harus googling dulu. Sekarang saya berada di level C1. 1,5 bulan lagi sekolah akan selesai dan liburan musim panas akan datang. Di satu sisi saya tidak bisa menunggu untuk pulang ke rumah dan bertemu keluarga, tapi disisi lain pun saya tidak ingin meninggalkan keluarga baru saya. Iya, 30 jam seminggu telah menjadikan kami keluarga. Setelah berpisah dan masuk ke fakultas masing-masing, saya sangat berharap kami tetap seperti ini. Semoga...

*jika Anda menemukan kalimat ganjil, salahkan bahasa Turki :p

Foto:

Ferhan Hoca, Ishak, Me, Gulbanu Hoca, Ziya


Ceren Hoca and us with our last book :(



Selfie with Ceren Hoca <3



12 komentar:

  1. Keren abiezzzzzzzZZzZz
    @raflyupil

    BalasHapus
  2. sa.. biki terharu :''' iya ya udah mau kelar aja tomer ini...

    BalasHapus
    Balasan
    1. new days are waiting for us :) Turkceyi unutmayalim :)))

      Hapus
  3. Amazing za :) semoga bisa nyusul :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. amin ya rabbal alamin.. ditunggu di Turki :)

      Hapus
  4. Kalau untuk umum bisa gak? Umurku 28 th dan bukan mahasiswa. Thanks :)
    Sebab udah 3x ke turki, dan pingen bgt bljr bhs turki supaya komunikasi dgn keluarga pacar bisa lancar. Hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Di Turki? Bisa sepertinya kalau di universitas yg punya Tömer.. biayanya kalau saya pernah dengar aepertinya 800tl per level kalo ngga salah

      Hapus
  5. Saya ngga paham bagaimana maksutnya hehehe. Kalau di universitas yang punya Tömer bisa saja sepertinya..

    BalasHapus
  6. SubhaanAllah mba Azahra :) Sukses selalu ya mba :)
    Owh ya untuk TÖMER yg umum itu biayanya 1.500 Lira per level, cz murid saya yg sudah menjadi Istrinya orang Turki, dia belajar sama saya di Indo cuma 2 bulan, itupun dia jarang masuk, cz sibuk dengan karirnya :)

    sekarang dia belajar lagi di sana, ikut tömer katanya :)

    Andaikan mba belajar sama saya di Indonesia, Insyaa Allah 3 bulan sudah menguasai bahasa turki dengan leluasa, cz Alhamdulillah banyak murid2 saya yg belajar 3-4 bulan sudah berhasil menguasai bahasa Turki, ketika ke Negaranya, cuma tinggal melancarkan saja :)

    Kata murid2 saya yang lain, banyak wanita Indonesia yang menikah sudah 4-5 tahun, tapi tidak bisa berbahasa turki, jadi, sebelum ke Turki, mari kita persiapkan dulu, cz lebih mudah diajarkan oleh orang sebangsa kita sendiri, dibanding diajarkan oleh org turki yg tidak bisa berbahasa Indonya langsung :)

    silahkan belajar bahasa turki bersama saya, untuk lebih jelasnya silahkan buka www.bahasaturki.com

    teşekkürler Azahra Rona Abla...

    Allah Razı Olsun,,,
    Allah yardımınız olsun

    hayırlı geceler

    BalasHapus

Perempuan dan Tas Selempangnya

  Sudah lama saya mempunyai ide tentang topik ini. Berawal dari bahasan tentang pakaian pada waktu saya dan pacar bertelefon beberapa mala...