Translate

Selasa, 05 November 2013

Turkiye Burslari - Beasiswa Turki

Kali ini saya akan menulis tentang “How Did I Get The Scholarship” (padahal saya ngga pinter-pinter amat)..
Dari pertama ketika saya mengabarkan kepada teman-teman dan orang disekitar saya bahwa saya diterima di sebuah universitas di Turki dengan beasiswa full yang benar-benar full sudah banyak yang menanyakan bagaimana caranya mendapatkan beasiswa ini. Mungkin alasannya sama, karena hidup saya sudah seratus persen ditanggung oleh pemerintah Turki. Siapa yang tidak meri? Hehehe
Cerita awalnya sudah saya post di post kedua. Inilah steps saya mendapatkan beasiswa tersebut:
1. Online registration
Bulan itu, Mei –Juni, dengan full filled motivation saya mendaftar beasiswa ini via online. Tahun pendidikan di Turki memang mulai pada bulan September, dan pembukaan beasiswa ini adalah bulan Mei. Website beasiswanya adalah www.turkiyeburslari.gov.tr. Beasiswa yang mereka sediakan adalah S1, S2, dan S3 dari semua jurusan. Hmm menggiurkan sekali kan. Hahaha. Proses registrasi dari setiap jenjang kemungkinan besar adalah sama. Tapi yang akan saya tulis berikut adalah apa yang saya jalani kemarin yaitu pendaftaran beasiswa S1.
 Dalam pengisian formulir pendaftaran, yang perlu kita isi adalah yang pertama biodata, yaitu tentang identitas dan status kita, data-data tentang orang tua dan saudara kandung kita. Catatan penting: dalam step ini diperlukan alamat email yang akan sangat dibutuhkan di kemudian hari, maka gunakanlah email yang mudah diketik dan sangat dianjurkan untuk menggunakan nama asli dan tidak alay. Karena kejadian 1 tahun lalu ada salah satu peserta yang menggunakan email ‘aneh’ dan kemungkinan salah ketik alamat email dan dia tidak mendapatkan sedikitpun surat dari pihak penyelenggara. Kemudian histori pendidikan. Dalam step ini mereka mengharuskan kita mengupload ijazah, skhu, rapot, dan dokumen lain yang diminta dalam bahasa Inggris. Jadi kita perlu menerjemahkan dokumen tersebut ke penerjemah tersumpah (sworn translator) untuk kemudian di upload. Selanjutnya adalah essay. Essay yang diisi berjumlah 3, yaitu :

a. Mengapa kalian memilih Turki sebagai pilihan untuk higher education kalian.
b. Mengapa kalian memilih jurusan yang sudah kalian pilih
c. Dan bagaimana background kalian mendukung jurusan yang sudah kalian pilih.

Masing-masing essay dibatasi oleh 1000 karakter dan tentu harus membuat penyeleksi beasiswa impressed. Yang tak kalah penting adalah letter of reference. Letter of reference adalah surat referensi yang dibuat oleh orang lain (bukan kita) untuk meyakinkan penyeleksi beasiswa bahwa kita adalah kandidat yang berkompeten (thanks to Mr Bambang who made me one :D). Yang selanjutnya adalah pemilihan universitas. Mereka menyediakan 12 pilihan dari seluaruh jurusan dan seluruh universitas di Turki, tentunya dengan skala prioritas dan hanya 6 dari pilihan tersebut yang boleh berada di 3 kota besar di Turki (Istanbul, Ankara, Izmir).  Nah, untuk step ini, dianjurkan untuk teman-teman untuk survey universitas dari website-website ranking universitas di Turki. Di antara syarat-syarat tersebut terdapat sedikit pertanyaan tentang apakah kita pernah datang ke Turki sebelumnya, apakah kita bisa bahasa turki, apa saja bahasa yang kita kuasai dan seberapa mahir kita dalam berbicara bahasa lain. Dateline yang diberikan dimulai dari tanggal pembukaan adalah sekitar 4 minggu (kalau tidak salah).

2. Pengumuman wawancara dan wawancara di KBRI serta pemeriksaan keaslian dokumen

Setelah menunggu sekitar 2 bulan, setelah harap-harap cemas, dan setelah merefresh email setiap hari, datanglah email pertama yang berisi undangan interview. Tepatnya pada 27 Juni, mereka mengatakan bahwa interview akan diadakan di Kedubes di Kuningan, pukul 11 siang pada tanggal 6 Juli dan saya harus membawa dokumen-dokumen asli dan terjemahan bahasa Inggris beserta passport. 
Saya sampai di Jakarta 2 hari sebelum hari H untuk bersiap-siap. Siang itu saya diantar oleh Rosyi (FHUI 2012) dan Mbak Fifi (FHUI 2009) menuju kedutaan besar Turki di Kuningan. Saya masuk sendiri sekitar pukul 10.40 dan sadly, Rosyi tidak bisa masuk dan harus menunggu diluar dan mbak Fifi segera meninggalkan kedubes ketika saya sudah masuk. Setelah meninggalkan barang-barang di pos satpam dan hanya membawa berkas-berkas penting saja, saya masuk ke dalam bangunan kedutaan. Ternyata saya yang paling akhir datang. Disana sudah ada sekitar 10 orang yang mengantri untuk diwawancara. Setelah menunggu sekitar 1 jam 15 menit, tibalah giliran saya untuk diwawancara. Saya berdoa sedikit, kemudian masuk ke dalam ruangan. 
Di dalam, saya sudah ditunggu 3 orang ambassadors. Mereka mempersilahkan saya untuk brief introduction dan mereka meminta map saya, kemudian salah satu dari mereka memeriksa semua dokumen yang saya bawa (atau tepatnya mengacak-adut dokumennya -_-). Setelah itu saya ditanyai hal-hal umum yang sudah saya tulis di form registrasi sebelumnya. Sekedar tips, teman-teman harus siap dengan berbagai pertanyaan unexpected. Sebagai contoh, ketika di dalam, saya sempat ditanyai: “Kenapa dalam pilihan Anda ada International relation?” pertanyaan ini saya rasa muncul karena sebagian besar pilihan saya adalah business administration, international trade, dan sebagainya. Lalu pertanyaan yang diluar perkiraan saya selanjutnya adalah “Apa yang Anda ketahui tentang micro credit?” saya berhasil menjawab pertanyaan ini karena sebelumnya saya sudah pernah mendapatkan pelajaran ekonomi di Unair. Kemudian mereka melanjutkan pertanyaannya, “Apa yang Anda ketahui tentang Muhammad Yunus?” DEG! Siapa pula itu Muhammad Yunus. Saya mencoba mengais-ngais ingatan tetapi saya benar-benar tidak tahu siapakah Muhammad Yunus, lalu dengan polosnya saya menjawab, “I am really sorry but I don’t know, Sir”. Hahahaha. Setelah selesai mengubek-ubek map saya, mereka mengatakan bahwa wawancaranya telah cukup. Saya keluar ruangan setelah mereka memberikan kenang-kenangan berupa flashdisk kepada saya, dengan muka yang masam tentunya.

3. Pengumuman.

Setelah wawancara tersebut, sekitar 2 bulan berikutnya, pukul 11 malam tanggal 24 Agustus 2013 saya sudah setengah tertidur tetapi kemudian Ana (MMU, 2013) me-Whatsapp saya: “Cim, cek email deh” saya langsung menyambar tab saya dan merefresh inbox email. Cling! Judulnya adalah Offer of Scholarship/Kabul Mektubu. Saya membuka email tersebut dengan sangat berdebar-debar. Isinya adalah tentang bahwa saya terpilih sebagai salah satu penerima beasiswa Turkiye 2013. Di email tersebut juga dicantumkan bahwa saya diterima di  Bülent Ecevit Üniversitesi, Zonguldak, dengan jurusan International Trade and Management (Uluslararasi Ticaret ve Isletme). Saya langsung sujud syukur setelah membaca email tersebut. Di email tersebut pula, disebutkan bahwa kita harus membuat visa dan datang ke kedubes pada tanggal tertentu. Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi ketika kita akan membuat visa, seperti surat kesehatan, dan beberapa dokumen lain. Setelah selesai pembuatan visa selama 1 minggu, berturut – turut datang email yang menginformasikan tentang penempatan asrama, kursus bahasa, dan tiket pesawat.

4. Berangkat

Setelah urusan visa dan semua dokumen pengantar selesai, pada tanggal 26 September, email yang berisi tentang tiket pesawat pun datang. Saya mendapat tiket keberangkatan pada tanggal 29 September bersama 25-an penerima beasiswa lain dari berbagai kota yang sebelumnya hanya berbincang lewat social media. Hari itu, saya masih ingat, saya panik bukan main karena jadwal berkumpul dan kedatangan saya ke Jakarta sangat mepet sekali. Sekitar pukul 18.30 saya masuk gerbang keberangkatan Turkish Airlines. Terimakasih untuk Rosyi dan Tata yang sudah datang hari itu khusus untuk melepas saya hahaha. Sebelum masuk gate, saya mencium bapak untuk terakhir sebelum berangkat. Lalu sekitar pukul 20.00 kami lepas landas menuju Istanbul selama 11 jam penerbangan.
Jadi begitulah kira-kira garis besar perjalanan  saya hingga sampai di Turkiye. 


---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Cerita diatas hanyalah gambaran umum dan masih banyak detail-detail yang tidak saya tambahkan. Pendaftaran Turkiye Burslari ini dimulai sekitar bulan Mei. Pendaftar dari Indonesia bisa dibilang masih cukup sedikit. Bisa saya lihat dari populasi mahasiswa asing disini yang terbanyak adalah dari Azerbaijan dan Afghanistan. Di universitas tempat saya belajar, ada sekitar 20an pelajar asing yang berasal dari Afghanistan dan 15an dari Azerbaijan. Sedangkan, saya hanya 1 orang dan pertama. Bisa disimpulkan, Indonesia masih mempunyai kesempatan yang besar untuk mengirimkan banyak pelajar kompetennya untuk belajar di Turkiye dengan mendapatkan beasiswa.

Sekian tulisan saya tentang beasiswa ini, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca. Pertanyaan lebih lanjut dapat dikirimkan melalui email, komen blog, dan sosial media.

Perempuan dan Tas Selempangnya

  Sudah lama saya mempunyai ide tentang topik ini. Berawal dari bahasan tentang pakaian pada waktu saya dan pacar bertelefon beberapa mala...