Translate

Jumat, 20 Juni 2014

G for Gaziantep, G for Glory, and G for Galibiyet

Beberapa waktu lalu, kami pergi Gaziantep untuk mengantarkan teman kami Dzenana (Bosnia Herzegoviana) dan Haki (Mesir) untuk mengikuti lomba berbicara bahasa Turki. Tetapi sempat kami tidak jadi berangkat karena ada beberapa masalah terkait dengan universitas dan pendanaan. Bahkan kami berbicara dengan rektor yang waktu itu sedang duduk di pojok Kampus Kafe lalu kemudian kami datangi. Oleh karena itu kami bahagia sekali ketika diputuskan kalau kita jadi berangkat.

Gaziantep adalah salah satu kota besar di ujung selatan Turki yang berbatasan dengan negara Siria. Dari Zonguldak yang berada di ujung utara Turki menuju Gaziantep diperlukan waktu sekitar 15 jam. Awalnya kami sempat khawatir bagaimana kita akan bertahan di bus selama 15 jam. Tapi akhirnya pada saat kita di bus suasana sangat enjoy. Kita bernyanyi sepanjang jalan, pas kita tidak lagi tidur tentunya.

Gaziantep ini terkenal dengan baklava dan kebapnya yang sempat kami coba juga. Akhirnya diputuskan bahwa kita akan berangkat sehari sebelum lomba untuk sedikit jalan-jalan di Gaziatep. Sesampainya di Gaziantep hari itu sangat panas, kami bersama mengunjungi Merkez (pusat kota). Hari pertama datang kami habiskan di Merkez dan malam harinya kami pergi ke sebuah mall.

Besoknya, setelah sarapan kami bersiap menuju tempat lomba di Gaziantep Üniversitesi. Di perlombaan ini diikuti oleh Tomer dari semua universitas yang mempunyai Tomer. Setiap Tomer yang berjumlah 14 universitas mengirimkan 2 wakilnya. Mereka berasal dari macam-macam daerah seperti Madagaskar, Afghanistan, Korea, Afrika, Srilanka, bahkan Indonesia. Dzenana mendapat urutan ke 5 dan Haki ke 25. Setiap peserta diberi kesempatan 5 menit untuk berbicara. Pada umumnya peserta tampil dengan baju kasual dan berbicara menjelaskan sesuatu. Ada beberapa pula yang tampil dengan baju khas daerah masing-masing. 

Dzenana tampil dengan kostum darah dan menjelaskan tentang negaranya, Bosnia, tentang pahitnya perang yang baru selesai di tahun 1992. (klik disini untuk menonton) Penampilan Dzenana mengundang decak kagum seluruh penonton karena penampilannya yang beda. Begitu pula Haki, ia menjelaskan tentang kebiasaan orang Turki.(klik disini untuk menonton) Tidak kalah menariknya cara berbicara Haki pun sempurna, bahkan salah seorang juri menanyakan, "Sen Türk müsün?" (Apakah kamu orang Turki?). Tapi waktu itu kami juga sedikit tidak percaya diri karena kami juga mengusung tema teater.

Setelah kurang lebih 2 jam, semua peserta telah tampil dan saatnya pengumuman. Kami sangat deg-degan sekali waktu itu. Bisa dibilang menuju Gaziantep ini kita pergi nekat. Seperti yang saya bilang diatas kami berangkat dengan sedikit masalah, nah jika kita tidak menang disini, malunya akan menjadi berlipat-lipat. Pemenang ketiga diumumkan, seorang dari Akdeniz Üniversitesi yang berkewarganegaraan Afghanistan. Lalu kedua, tuan rumah Gaziantep seorang Afrika. Lalu tibalah di saat pengumuman pemenang pertama. Saat itu kami separuh takut separuh berharap untuk menang. Saat juri berkata, "Bosnaaa! (Bosnia)" tanpa mendengar lanjutan kalimatnya kami sontak melompat bersama. Entah guru entah murid bahkan kepala Tomer kita. Kami senang luar biasa karena tahun lalu universitas kami juga memenangkan perlombaan ini dan tahun ini kita bisa mempertahankannya.

Hari itu kami sangat bahagia dan sangat capek. Sebagai hadiah kemenangan Kepala Tomer kami mentraktir baklava (meskipun cuma 2 potong :'( ) dan adana kebab. Oh iya kami sempat pula main ke Kebun Binatang di Gaziantep. Sepulangnya dari Gaziantep rasanya kami sudah menjadi keluarga. Meskipun diwarnai bau kaos kaki dan bau-bau lainnya kami semua sangat senang dan tidak ada sedikitpun rasa menyesal.

Artık Tömer bitiyor. Ama bu anı bizim en güzel anılarımızdan biridir. Unutmayın, arkadaşlık bitmez.



Hampir nyampe Gaziantep pada laper


Ceren Hoca dan ali Hoca







Adana Kebabi







King of sleepness

Selfie or özçekim

Gülbanu Hoca








kebun binatang






Champions














One more video hahahahaha:



Perempuan dan Tas Selempangnya

  Sudah lama saya mempunyai ide tentang topik ini. Berawal dari bahasan tentang pakaian pada waktu saya dan pacar bertelefon beberapa mala...