Translate

Jumat, 29 November 2019

Pengalaman Menjadi Interpreter

Pagi itu saya dichat temen saya lulusan Canakkale yang sedang tugas di Konawe, Nana, katanya ada yang mau nawarin saya kerjaan buat jadi interpreter.

fyi: Interpreting is a translational activity in which one produces a first and final translation on the basis of a one-time exposure to an expression in a source language.

jadi intinya interpreting ini kerjaannya adalah mengartikan apa yang dikatakan seseorang ke bahasa lain. Apa bedanya dengan translator? Translator biasanya mengartikan dokumen.

Kembali ke Nana. Akhirnya saya dihubungkan dengan senior Nana, Mas Nofri (shout out for Mas Nofri for giving me such a chance). Oleh Mas Nofri ini saya dihubungi akhirnya, katanya ada pekerjaan untuk mentranslate orang Turki, di pabrik di Pandaan. Setelah itu dihubungkanlah saya sama Pak Wira hahahahaha ruwet ya. But link is the key, fellows. Pak Wira ini punya perusahaan interpreter di Malang.

Nah di sini sebenarnya masih skeptis pekerjaan interpreter. Kenapa?

Karena sodara-sodara, saya pernah dapet tawaran mendampingi rombongan pengantin pria yang akan mau menikah dengan cewek asal Jawa Timur (rahasia ah kasian wkwk). Si pengantin cewenya menghubungi saya, minta dibantu untuk menjembatani percakapan antara kedua pengantin dan antar keluarga. Iya saya juga bingung kok bisa sampe menikah wkwk. Dan dia menawarkan fee yang bisa dibilang hanya cukup untuk transportnya aja.

Ya ekspektasi saya pasti nggak jauh dari itu, apalagi Pak Wira bilang untuk 3 hari. Alamat lah capek doang. Dia bilang saya buatkan surat penawaran dulu. Blablabla beberapa jam kemudian pak Wira menghubungi saya lagi buat ngasih tau feenya. Ternyata sodara-sodara, feenya lumayan banget :'puji syukur (pm for details lol) nggak kaya yang sebelumnya.

Akhirnya setelah wawancara sama pihak perusahaan pak Wira, deal dan hari Senin, 21 Oktober saya berangkat dengan kendaraan pribadi menuju Pandaan. Perusahaan yang menggunakan jasa Pak Wira adalah PT. Karya Dibya Mahardika, perusahaan rokok yang memproduksi rokok Apache, dan juga rokok ekspor. Sampai di pabrik jam 07.30 Selasa-nya, saya masih nggak tau topik apa yang bakal saya translate lol.

Jam 08.30 saya diarahkan menuju kantor perusahaan, dan beberapa menit kemudian bapak-bapak bulenya datang. Iya literally bapak-bapak usia 60-70an. Ternyata mereka adalah tim teknisi senior internasional dari perusahaan Japan Tobacco International, 2 orang Rusia dan 1 orang Turki, yaitu pak Celalettin (baca:Jelalettin/Jalaluddin/Jalal). Setelah dibriefing, ternyata mereka sedang mencari kandidat untuk ditarik ke kantor internasional, dan mereka harus mewawancarai teknisi lokal untuk menyeleksi kandidat.

Matih. Udah setahunan nggak ngomong bahasa Turki (my Turkish related activities were only chattings and reading memes), tambah gugup dan bahasa yang akan ditranslate full bahasa teknis. Huwoyyy. I'm really gonna fk this up, my review gonna be bad, they will not hire me anymore. Bye.

Sesi pertama interview dengan pak Eko (no dont do that masuk pak eko joke). Ketua grup teknisi senior, Pak Eugene dari Rusia menjelaskan tujuan mereka datang ke Indonesia dan hal-hal lain, yang ditranslate oleh interpreter bahasa Rusia ke bahasa Indonesia kepada interviewee (orang yang diinterview), lalu kemudian saya translate-kan ke bahasa Turki kepada pak Jalal. Ruwet kan? EMAAAANG.

Dengan bahasa Turki yang belepotan karena gugup dan istilah yang teknis yang saya tidak familiar sekali, hasilnya adalah chaos! Hari pertama rasanya capek sekali. Mana saya nga terbiasa kerja 9-5, jadi yah lumayan lah. Oiya, btw hotel dan biasa akomodasi lain sudah ditanggung pihak pak Wira.

Lalu, hari kedua saya mulai akrab dengan pak Jalal, kami diskusi tentang apa sih sebenernya yang  tim beliau ini lakukan di sini, beliau tanya background saya apa, akhirnya kami berakhir diskusi tentang manajemen sampai bahas gimana mengelola SDM yang bener. Pak Jalal juga bercerita kalau beliau dan timnya ini sering sekali berpergian, katanya dari 12 bulan dalam setahun, 9 bulannya dihabiskan di luar negaranya.

2 orang yang diinterview perhari, ditanya masalah teknis operasi mesin-mesin produksi. Dari yang awalnya saya nggak tau apapun tentang istilah teknis produksi, jadi sampai hafal sampai gimana kertas dan tembakau diproses menjadi sebatang rokok tanpa cacat.

Sampai pada hari ketiga, pagi hari kami menyambut interviewee dan Pak Jalal bilang, "Azahra, kamu sudah hafal kan yang ditanyakan, coba kamu aja sekarang yang wawancara." bhaiiiqqq paaaak.. Jadi beliau tinggal saya lapori saja translate-an apa yang dikatakan para interviewee, meskipun sebenarnya saya melakukan pekerjaan di luar jobdesc saya, saya jadi belajar banyak hal bagaimana trik-trik mewawancara seseorang, yang belum tentu bisa saya dapat di luaran.

Dalam 3 hari tersebut, selai belajar banyak tentang teknis dan nonteknis produksi, saya juga bertemu banyak orang baru. Mbak Dinda, Mas Yarmand keduanya translator bahasa Rusia (shout out untuk pizza dan bubble drinknya), yang malamnya kedainya saya samperin di Bangil. Saya juga jadi kenal dengan salah satu teknisi yang diinterview, Mas Farid, makasih sudah ditemani di tanah Pandaan yang sangat asing itu.

Well, it was fun. Looking forward to another interpreting advenure!


PS: If you need Turkish interpreter for companies, holiday guide, or private events (wedding, engagement, etc) Contact me on azahrarona@gmail.com, DM instagram @azahrarona or whatsapp +6281359171221.


Pak Jalal menanyai teknisi detail mesin


Briefing


Cigarette maker machine

Pizza mbak Dinda sama Bubble Drink Mas Yarmand ditengah mati lampu Pandaan
Anak Pabrik yang colorful

Perempuan dan Tas Selempangnya

  Sudah lama saya mempunyai ide tentang topik ini. Berawal dari bahasan tentang pakaian pada waktu saya dan pacar bertelefon beberapa mala...