Translate

Sabtu, 21 September 2013

Repost dari Tumblr :p

Okay guys, there it is. I’m going to try to write a story while I since like 3 years have not written anything (not included those galau posts). :p
First of all, the last posts I’ve posted are senseless. I got my heart broken few months ago. I used to use this blog to menyampah about my feeling. Then he protested that I wrote all those stories. He said he was embarrassed that I have opened the things that should’ve not been opened. But it all doesn’t really matter now. Hahaha. Since I broke up with him, my feeling to him becomes more like grudge. I know I should not have done this but yeah, I try not to. And I guess I just haven’t been able yet to get over it. But I know I need to.
Time goes by. Few guys came up. But no one can really impress me. Entah masih belum bisa lupa, atau just simply don’t wanna involved to boy things yet. Enough with galau things, let’s move.
In the middle of the galau days, (okay, typing starts to slow down, Indonesia-an deh) Ana muncul di tab mention saya. “Cim, masih minat belajar di Turki nggak? Pendaftarannya udah buka tuh”. Ana ini adalah rekan saya se-passion dalam berburu kesempatan belajar di luar negeri waktu SMA, bersama Lellen. Tapi jelas keinginan dia lebih besar karena akhirnya dia yang mendapat beasiswa sana-sini. You’re such a great friend, Na .
Pada waktu itu saya kira menarik sekali kalau aku bisa dapat beasiswa ke Turki ini. Dia yang telah membuang saya (kucing po diguwak ki -_-) pasti menyesal setelah melakukan semuanya. Memang waktu itu motivasinya sangat rendahan sekali, saya masih ngakak kalau ingat itu semua. Tapi masih banyak alasan-alasan lain juga sih kenapa saya mencoba mendaftar beasiswa ini. Misal seperti, saya harus membanggakan Ibuk, saya harus kasih contoh yang baik buat adik-adik, dan saya harus bisa buktikan ke saudara-saudara bahwa saya nggak biasa-biasa aja dan bisa kaya sepupu yang juara olimpiade sana-sini. Begitu.
Intinya sih, saya berterimakasih buat beberapa orang yang telah membuat saya termotivasi berani mendaftar beasiswa ini meskipun dengan cara yang beda-beda. Ada yang dengan halus, marah-marah, menggebu-gebu, sampe harus dipatahkan dulu hatinya, hahahaha. Tapi semua tidak lantas membuat saya mundur, Alhamdulillah.
Sepertinya sharing post ini dicukupi dulu. Post selanjutnya akan tentang “How I reach Turkey”.
Semoga bermanfaat :)

Uncounted Very First Post

Oke kawans, jadi saya bikin akun blog (untuk yang kesekian kalinya) adalah karena: lupa password, dan akun tumblr saya rasa kurang nyaman untuk post tulisan. Jadi saya bikin ini deh. Nanti-nantinya blog ini akan banyak memuat pengalaman saya sehari-hari, ilmu yang saya dapat, dan curhatan-curhatan tolol yang perlu di share agar hati nggak sumpek. Hahaha. Karena saya jadi sadar setelah banyak orang bilang, tulislah perjalanan hidupmu, rekam, jika tidak mereka hanya akan menjadi memori, bahkan dilupakan. Tulisan adalah bagai pengawet memori, supaya tidak hilang, tidak terkikis oleh memori-memori baru.

Bismillah, semoga post-post selanjutnya bisa bermanfaat ya..


Perempuan dan Tas Selempangnya

  Sudah lama saya mempunyai ide tentang topik ini. Berawal dari bahasan tentang pakaian pada waktu saya dan pacar bertelefon beberapa mala...